Jambi - Kekalahan dua raksasa BUMN Karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT PP (Persero) Tbk, dari kontraktor swasta asal Surabaya, PT Sasmito, dalam tender Sekolah Rakyat Jambi senilai Rp 446 miliar memantik reaksi keras warganet. Kolom komentar di media sosial langsung banjir tanggapan, mulai dari apresiasi hingga nada skeptis soal pemain proyek yang "itu-itu saja".
Kemenangan PT Sasmito yang sukses "mengunci" harga terendah di angka Rp 446,4 miliar dianggap sebagai kejutan. Pasalnya, banyak yang mengira proyek jumbo di daerah biasanya sudah "diatur" untuk dimenangkan pemain besar pelat merah.
Salah satu komentar menggelitik datang dari akun wirananda949. Ia mengaku kaget hasil akhirnya tidak seperti dugaan banyak orang yang biasanya skeptis dengan proses lelang pemerintah.
"Kukira terkondisi, jebul didlosori (Saya kira sudah dikondisikan, ternyata malah dijatuhkan/dikalahkan-red)," tulisnya dengan nada heran.
Meski BUMN tumbang, tidak semua netizen yakin ini murni kemenangan "darah segar". Akun akuganteng7770 melontarkan keraguan khas publik terhadap proyek pemerintah. Ia menduga meski nama perusahaannya berbeda, aktor di belakang layar mungkin tidak berubah.
"Sama aja itu cuma beda nama PT aja? Kalau proyek pemerintah ya yang kerubutin orangnya itu-itu aja," sentilnya disertai emoji tertawa.
Nada lebih pedas disuarakan oleh akun Ck. Ia mengingatkan agar kemenangan tender ini tidak lantas menjadi ajang bancakan baru. "Udah dapat tender sekarang waktunya mikirin korupnya," tulisnya tajam.
Di sisi lain, kemenangan swasta atas BUMN ini juga mendapat apresiasi. Kontraktor swasta dinilai lebih taktis dan berani bekerja cepat dibanding birokrasi BUMN yang terkadang kaku. Akun @com.id membandingkan etos kerja keduanya.
"Ngerjain proyek luar, kontrak nyusul pun tetep hajar. Beda sama pemerintah dan karya-karya itu," ujarnya memuji fleksibilitas swasta. Dukungan senada juga datang dari akun WahyuNuaimman yang memuji singkat, "Keren Sasmito."
Sebagai informasi, Kementerian PU memenangkan PT Sasmito untuk proyek Pembangunan Sekolah Rakyat di dua lokasi strategis Jambi, yakni di Alam Barajo (Kota Jambi) dan Geragai (Tanjab Timur). Penawaran PT Sasmito berhasil menghemat anggaran negara sekitar Rp 26 miliar dibanding pagu anggaran Rp 472,4 miliar.
Sementara itu, Wika dan PP harus gigit jari karena penawaran mereka yang berada di angka Rp 471-472 miliar tidak dievaluasi lebih lanjut oleh Pokja, kalah bersaing dengan harga yang ditawarkan swasta.(*)
Add new comment