Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih hadiri pertemuan di IKN bersama Presiden Jokowi, membahas tantangan Pilkada Serentak 2024 dan pentingnya perencanaan kota masa depan. Jokowi kritik rendahnya realisasi anggaran di daerah.
Pertemuan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa, 13 Agustus 2024, menjadi ajang strategis di mana Presiden RI Joko Widodo memaparkan tantangan besar yang dihadapi kepala daerah menjelang Pilkada Serentak 2024. Di tengah antusiasme menyaksikan pembangunan IKN, Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, yang turut hadir bersama delegasi dari Jambi, harus menghadapi realitas bahwa tantangan di daerahnya masih menumpuk, terutama dalam memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan tanpa hambatan.
Presiden Jokowi tidak hanya berbicara tentang visi masa depan Indonesia melalui pembangunan IKN, tetapi juga secara langsung menegur para kepala daerah mengenai rendahnya realisasi belanja daerah. "Uang beredar di Bapak, Ibu semuanya sangat rendah. Kalau peredaran uang rendah, artinya daya beli juga enggak kuat. Segera keluarkan," ujar Presiden Jokowi dengan nada tegas. Teguran ini jelas mengarah pada pemimpin daerah yang lamban dalam mencairkan anggaran, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi di daerah mereka, termasuk di Kota Jambi.
Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, yang hadir dalam pertemuan ini, menyadari bahwa arahan Presiden bukan sekadar formalitas. Tantangan besar menanti, terutama dengan Pilkada Serentak yang tinggal menghitung bulan. "Tadi kami juga mendengar dan mencatat dengan baik beberapa poin arahan bapak Presiden dan juga arahan bapak Menteri Dalam Negeri, di antaranya; pentingnya perencanaan pembangunan kota yang berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan, penanganan inflasi, dan menyukseskan Pilkada serentak," ungkap Sri Purwaningsih usai pertemuan.
Namun, bukan hanya itu yang menjadi sorotan. Presiden juga menggarisbawahi pentingnya menjaga stabilitas politik dan keamanan di tengah pelaksanaan Pilkada serentak yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam skala sebesar ini. "Koordinasikan dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) karena ini belum pernah kita memiliki pengalaman untuk melaksanakan Pilkada serentak," tambah Presiden, mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan aparat keamanan.
Selain fokus pada Pilkada, Presiden juga mengkritisi rendahnya perhatian terhadap perencanaan kota yang berorientasi pada masa depan. Ia menekankan bahwa IKN dirancang sebagai contoh kota masa depan yang seharusnya bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. "Saya kira di semua provinsi, kabupaten, dan kota bisa merencanakan, mengonsep kotanya itu ingin dijadikan kota apa," ujar Presiden, mengingatkan pentingnya perencanaan jangka panjang yang matang dan tidak hanya sekadar rutinitas pembangunan infrastruktur.
Dalam konteks Kota Jambi, arahan Presiden ini menjadi tantangan tambahan bagi Sri Purwaningsih, yang baru saja menjabat sebagai Pj Wali Kota. Dengan beban memastikan kelancaran Pilkada, mempercepat realisasi anggaran, dan mulai merancang pembangunan kota yang berkelanjutan, tugas yang ada di depan mata jelas tidak ringan.
Momen di IKN ini, selain menjadi saksi sejarah pembangunan ibu kota baru, juga menegaskan bahwa tugas besar menanti para kepala daerah di seluruh Indonesia, termasuk di Jambi. Kini, tantangan bagi Pj Wali Kota Jambi dan timnya adalah bagaimana menerjemahkan arahan Presiden menjadi aksi nyata di lapangan, terutama dalam waktu yang semakin mendesak menuju Pilkada serentak 2024.(*)
Add new comment