Pengusaha batubara di Jambi melanggar instruksi gubernur dengan mobilisasi angkutan di malam hari. Pemuda Pancasila mendesak penindakan tegas dari kepolisian dan dinas perhubungan, mengingat potensi keributan menjelang Pilkada 2024.
***
Pengusaha batubara di Jambi tampaknya nekat mengabaikan instruksi gubernur dengan tetap menjalankan aktivitas mobilisasi batubara di jalanan umum pada malam hari. Padahal, gubernur telah secara tegas melarang semua bentuk mobilisasi batubara melalui jalur darat.
Truk-truk batubara melintas di jalur darat sejak beberapa hari ini. “Mereka jalan di atas jam 10 malam. Betul-betul nekat,” ujar Edo, warga Tembesi.
“Tadi malam ada Ambulance terjebak macet,” imbuhnya.
Tindakan ini menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua MPW Pemuda Pancasila Provinsi Jambi, Adri SH MH. Adri menilai keberanian pengusaha batubara ini sebagai tindakan yang sangat berisiko dan tidak patut.
Panglima Adri, begitu ia akrab disapa, mengecam keras pelanggaran ini. Ia mendesak pihak kepolisian serta dinas perhubungan untuk segera bertindak tegas.
"Ini adalah pelanggaran serius terhadap instruksi gubernur. Pengusaha batubara terlalu berani menerabas aturan yang sudah jelas. Kepolisian dan dinas perhubungan harus bertindak tanpa kompromi," tegas Panglima Adri.
Menurut Panglima Adri, kekhawatiran ini tak berlebihan. Mengingat aktivitas mobilisasi batubara di jalan darat memiliki potensi besar memicu berbagai masalah.
Mulai dari kemacetan parah hingga keributan yang bisa memancing aksi-aksi yang tidak diinginkan, terutama menjelang Pilkada serentak 2024.
“Situasi harus tetap nyaman, aman, dan damai menjelang Pilkada. Pelanggaran seperti ini hanya akan memperburuk situasi," tambah Panglima Adri.
Instruksi gubernur yang diterbitkan bertujuan untuk menghindari dampak negatif dari mobilisasi batubara di jalan umum, yang seringkali menyebabkan kemacetan lalu lintas dan potensi konflik di tengah masyarakat. Dengan pengusaha yang tetap nekat melanggar aturan ini, Panglima Adri menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas untuk menjaga ketertiban dan stabilitas di Jambi.
Desakan dari Pemuda Pancasila ini menjadi suara kuat yang mencerminkan keprihatinan masyarakat terhadap tindakan pengusaha yang dinilai egois dan tidak memikirkan kepentingan umum.
“Kita harus bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif. Jangan sampai ada pihak-pihak yang bermain-main dengan keamanan dan kenyamanan masyarakat," tutup Panglima Adri.(*)
Add new comment