Kinerja BPJN Jambi 2024: Sukses Besar atau Tertunda di Tengah Jalan?

WIB
IST

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi menjadi sorotan tahun ini. Di bawah kepemimpinan Ibnu Kurniawan, lembaga ini mengklaim keberhasilan menyelesaikan sebagian besar proyek infrastruktur jalan dan jembatan di Provinsi Jambi. Namun, di balik angka-angka yang terlihat mengesankan, ada pekerjaan yang masih tersisa dan menjadi pertanyaan publik.

"Dari 58 paket pekerjaan di tahun 2024, sudah 50-an rampung," ungkap Ibnu pada Jumat (22/11). Pernyataan ini mengindikasikan capaian yang signifikan, namun juga menyisakan kekhawatiran atas 8 proyek yang belum selesai, termasuk beberapa proyek vital yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat.

Salah satunya adalah Jembatan Tamiai di Kerinci, yang mengalami musibah putus pada awal 2024. Meski diusulkan di tengah tahun, pengerjaannya baru mendekati tahap akhir. “Saat ini masih dalam proses finishing,” kata Ibnu. Pertanyaannya, mengapa proyek sepenting ini tidak dapat segera dituntaskan lebih cepat?

Selain itu, ruas Jalan Tempino hingga Batas Sumsel juga menjadi perhatian. Proyek ini dijanjikan rampung Desember 2024, namun masyarakat di sepanjang jalur tersebut terus menghadapi tantangan dalam aktivitas harian mereka akibat kondisi jalan yang belum optimal.

Pekerjaan tahun jamak (multiyears), seperti Jembatan Sungai Rengas, menjadi alasan lain yang kerap digunakan BPJN untuk menjelaskan keterlambatan. Target penyelesaian pada 2025 dianggap terlalu lambat untuk infrastruktur strategis seperti ini.

Meski optimisme tinggi disuarakan, dengan keyakinan semua proyek tahun tunggal akan selesai di akhir tahun, publik tetap mempertanyakan akuntabilitas dan efisiensi dari pelaksanaan proyek-proyek ini. Apakah realisasi pekerjaan sebanding dengan dana besar yang digelontorkan?

BPJN Jambi berada di bawah sorotan tajam. Komitmen mereka untuk meningkatkan infrastruktur di Provinsi Jambi diharapkan tidak hanya menjadi sekadar janji, tetapi dibuktikan dengan hasil yang nyata dan sesuai target. Masyarakat membutuhkan kepastian, bukan sekadar angka statistik yang menghibur. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.