Sore itu, langit Muaro Jambi mulai memerah ketika deru kendaraan masih ramai melintasi Jalan Lintas Timur Jambi - Merlung, tepatnya di KM 68, Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan. Tak ada yang menyangka, jalur padat itu akan menjadi saksi bisu peristiwa tragis yang merenggut satu nyawa dan melukai tiga lainnya.
Kamis, 20 Maret 2025, sekitar pukul 17.30 WIB, sebuah mobil Grand Max bernopol BH 8288 MT, yang diketahui membawa uang untuk pengisian Anjungan Tunai Mandiri (ATM), bertabrakan hebat dengan mobil truk Fuso B 9062 VO.
Benturan keras di ruas jalan yang lurus itu tak bisa dielakkan, setelah mobil Grand Max diduga masuk ke jalur kanan saat melaju dari arah Merlung menuju Jambi. Dari arah berlawanan, truk Fuso datang. Tabrakan pun tak terhindarkan.
"Satu orang meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan ini, yaitu sopir mobil Grand Max," kata Kasat Lantas Polres Muaro Jambi, AKP Nurul Laily, Jumat (21/3/2025).
Mobil Grand Max itu dikemudikan oleh Reza Saputra (29), warga Desa Pulau Kayu Aro, Kecamatan Sekernan, Muaro Jambi. Reza tewas di lokasi kejadian setelah mengalami benturan hebat. Ia menjadi korban tunggal yang meninggal dalam insiden maut ini.
Di dalam mobil, dua penumpang lainnya juga mengalami luka-luka:
- Adam Malik (55), warga Perumahan Puri Masurai, Kelurahan Bakung Jaya, Kota Jambi.
- Ridwan Khoiri (31), warga Perumahan Permata Land, Pinang Merah, Kecamatan Alambarajo, Kota Jambi.
Sementara sopir truk Fuso, Anugrah Rifandi (24), warga Serdang Bedagai, Sumatera Utara, juga mengalami luka-luka. Ketiganya kini dirawat di fasilitas kesehatan Muaro Jambi.
Yang menarik, mobil Grand Max yang terlibat kecelakaan itu disebut membawa uang untuk pengisian ATM. Namun hingga saat ini, pihak kepolisian belum memastikan berasal dari bank mana. Dugaan bahwa kendaraan itu milik jasa pengisian ATM atau vendor pengangkutan uang belum dikonfirmasi resmi.
"Kami masih menyelidiki lebih lanjut terkait asal uang tersebut dan siapa pihak yang bertanggung jawab atas operasional kendaraan," ujar seorang petugas di lokasi.
KM 68 di ruas Lintas Timur memang bukan titik rawan yang asing bagi warga Muaro Jambi. Dengan arus lalu lintas padat, kendaraan kerap melaju cepat. Banyak sopir, terutama di sore hari menjelang berbuka, memacu kendaraan lebih agresif demi tiba lebih cepat.
Namun kecelakaan seperti ini mengingatkan bahwa satu kelengahan bisa berujung maut.
Pihak kepolisian hingga kini masih mendalami kasus ini. Selain memastikan asal muasal uang yang dibawa mobil Grand Max, juga diperlukan investigasi lengkap terkait penyebab pasti kecelakaan.
Apakah kelalaian murni dari sopir Grand Max yang mengarah ke jalur kanan? Apakah ada faktor teknis, seperti kelelahan, rem blong, atau gangguan kendaraan? Semua masih menunggu hasil investigasi.(*)
Add new comment