Tepis Indikasi Pengondisain Proyek IPA Gunung Kerinci, Direktur CV Kerinci Jayo : Kami tak ada relasi dekat dengan PUPR atau Pokja

WIB
IST

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Kerinci menggulirkan proyek Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Broncaptering/Sumur Dalam Terlindungi Desa Simpang Tutup Kecamatan Gunung Kerinci. Tahun 2025 ini, alokasi anggaran untuk proyek itu adalah Rp 874.200.000.

Proses tender sudah masuk masa sanggah. Ada 13 perusahaan yang memasukkan penawaran. Data yang diperoleh tim Jambi Link, hanya 3 yang menawar. Yakni CV Kerinci Jayo, CV Rafka Berkah dan CV GENNiYO Technik.

Lihat table berikut:

Dari 3 penawar, hanya CV Kerinci Jayo yang diundang Pokja untuk verifikasi dokumen. Dua lainnya, CV Rafka Berkah dan CV GENNiYO Technik tak diudang karena dianggap tak memenuhi syarat.

Alasannya, untuk CV Rafka Berkah, spesifikasi teknis material atau bahan yang ditawarkan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan. Lalu, untuk CV GENNiYO Technik, alasannya personil manajerial yang ditawarkan tidak memenuhi persyaratan sesuai dalam Model Dokumen Pemilihan BAB III Instruksi Kepada Peserta, Huruf E Pembukaan dan Evaluasi Penawaran dan Kualifikasi, Poin 28.12 Evaluasi Teknis, Poin b.2, ayat c: Personil manajerial yang ditawarkan.

Padahal, kedua CV tersebut menawar lebih murah dari pemenang, tapi dinyatakan gugur dengan berbagai alasan teknis tadi.

Pemenang tender adalah CV Kerinci Jayo, dengan penawaran sebesar Rp 862.126.279. Jika dibandingkan dengan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) senilai Rp 874.200.000, selisihnya hanya sekitar 1,38%.

Fakta ini mengindikasikan tender ini nyaris tanpa kompetisi harga yang sehat.

Dalam klarifikasi yang dikirimkan langsung kepada tim Jambi Link, Direktur CV Kerinci Jayo, Diadrami, menjelaskan detil terkait proyek tersebut. Ihwal harga penawaran CV Kerinci Jayo hanya terpaut ±1,3% dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS), yang secara umum dianggap “zona merah” dalam evaluasi integritas tender, direktur CV Kerinci Jayo menjawab begini.

“Kami tidak tahu bahwa penawaran kami sama dengan HPS. Tentang keyakinan, kami harus optimis akan menang.” tegasnya.

Ketika dua perusahaan lain—CV Rafka Berkah dan CV Genniyo Technik—digugurkan, CV Kerinci Jayo justru satu-satunya yang diundang untuk klarifikasi oleh Pokja. Menanggapi ini, sang direktur menegaskan itu ranah Pokja.

“Kami tidak ada akses untuk mengetahui penawaran perusahaan lain benar atau salah. Apalagi menyaksikan panitia Pokja mengevaluasi Perusahaan,” ujarnya.

CV Kerinci Jayo pun menyatakan kesediaannya untuk membuka dokumen hasil penawaran jika diperlukan. Ini adalah sikap terbuka yang layak diapresiasi.

“Kami bersedia membuka dokumen hasil penawaran kami jika diperlukan,” tegasnya.

CV Kerinci Jayo juga lantang menjawab dugaan pengondisian proyek.

“Kalau masalah mengkondisikan proyek itu tidak benar. Kami mengikuti proses lelang yang ditayangkan,” katanya.

Faktanya, dari 13 perusahaan yang mendaftar, hanya tiga yang mengirimkan penawaran—dan dua di antaranya gugur karena masalah dokumen. Maka muncul pertanyaan apakah penyisihan ini murni teknis, atau karena alasan yang belum diungkap?

“Hanya 3 perusahaan yang mengirimkan penawaran tender tersebut. Hanya kamilah yang diundang verifikasi oleh Pokja,” jelasnya.

Saat ditanya soal kemungkinan adanya relasi personal dengan pihak PUPR atau Pokja LPSE, Direktur CV Kerinci Jayo membantah keras.

“Kami sebagai rekanan tidak ada relasi dekat dengan pihak PUPR atau Pokja,” tutupnya.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network