Trilogi Tender Puskesmas Kerinci, Proyek Belasan Miliar, Kompetensi Tenaga Kerja Dipertanyakan

WIB
IST

Tiga paket proyek rehabilitasi puskesmas bernilai belasan miliar rupiah di Kabupaten Kerinci telah menemukan pemenangnya. Kini, muncul berisik tentang rekam jejak perusahaan, tenaga kerja, hingga logika penilaian Pokja.

Kami menyebutnya Trilogi Tender Puskesmas. Tiga proyek, tiga pemenang, satu pola kejanggalan.

Proyek Pertama: CV Putra Sigegar Bumi, Muda Tapi Menguasai

Nama Paket: Rehabilitasi Berat Puskesmas Sanggaran Agung
Nilai HPS: Rp 8.132.000.000
Pemenang: CV. Putra Sigegar Bumi
Penawaran: Rp 8.107.921.259,52 (turun hanya 0,29% dari HPS)

Fakta-fakta yang ditemukan antaralain perusahaan ini baru berdiri pada 15 Mei 2023, sesuai data AHU-0021724-AH.01.16. Dalam waktu hanya setahun, langsung memenangkan proyek Rp 8,1 miliar. Hanya satu dari tiga tenaga kerja inti yang relevan dengan pekerjaan bangunan gedung. Dua lainnya punya SKK di bidang jalan dan irigasi.

Apakah ini sebanding dengan prinsip kehati-hatian negara? Apakah benar perusahaan baru bisa langsung menguasai proyek jumbo tanpa pengalaman konstruksi sejenis 4 tahun terakhir?

Proyek Kedua: CV Ikhwan Putra, Tim Jalanan Masuk Proyek Gedung

Nama Paket: Rehab Sedang Puskesmas Depati VII
Nilai HPS: Rp 2.900.000.000
Pemenang: CV. Ikhwan Putra
Penawaran: Rp 2.881.692.942,22

Kami juga menemukan fakta-fakta yang sedikit janggal. Yakni dari empat tenaga teknis yang dimiliki, hanya satu orang yang punya kompetensi sesuai (SI01 – bangunan gedung). Tiga lainnya punya SKK pintu air, jalan dan irigasi. Namun, pesaingnya (CV Yonetta Cahaya Kelbi) digugurkan karena masalah teknis.

Jika Pokja bisa menggugurkan satu CV karena personil tak cocok, mengapa CV yang juga tak sesuai tetap diloloskan?

Proyek Ketiga: CV Zifran Nugraha, Di Atas Kertas Tapi Tak Terlacak

Nama Paket: Rehab Sedang Puskesmas Tamiai
Nilai HPS: Rp 2.900.000.000
Pemenang: CV. Zifran Nugraha
Penawaran: Rp 2.878.944.524,11 (turun hanya 0,72%)

Kami juga menemukan berbagai fakta janggal. Yakni menurut data LPJK, hanya satu dari tiga personil yang memiliki SKK di bidang bangunan gedung, itu pun level dasar. Dua lainnya satu di pemeliharaan sungai, satu tidak terdata sama sekali di sistem LPJK.

Apakah benar tenaga kerja itu nyata? Ataukah hanya nama-nama yang dipinjam untuk syarat dokumen?

Dari tiga proyek ini, membumbung kecurigaan publik. Mulai dari penurunan harga pemenang sangat kecil, nyaris seperti “formalitas bersaing”. Tenaga kerja inti tidak sesuai spesialisasi proyek, berpotensi melanggar Permen PUPR No. 14 Tahun 2020. Hingga usia perusahaan dan pengalaman kerja tak sejalan dengan nilai proyek besar. Dan semua terjadi dalam waktu nyaris bersamaan.

"Kalau ini terus dibiarkan, jangan harap puskesmas dibangun dengan kualitas baik. Kita butuh bangunan yang menyelamatkan nyawa, bukan menyelamatkan data lelang," ujar seorang tokoh pemuda Kerinci yang minta namanya disamarkan.

Tim Jambi Link telah menghubungi pihak manajemen CV Putra Sigegar Bumi untuk mengonfirmasi temuan investigatif terkait tenaga kerja yang dinilai tak sesuai spesifikasi proyek. Namun, pihak perusahaan enggan memberikan penjelasan rinci.

"Yang berhak menjawab adalah panitia seleksi tender," ujar perwakilan CV tersebut singkat.

Ia mengklaim, perusahaan hanya mengikuti prosedur sebagaimana peserta lainnya. “Kami, CV Putra Sigegar Bumi, dimenangkan setelah hasil proses tender tersebut… Terima kasih,” tutupnya.

Sementara itu, CV Zifran Nugraha dan CV Ikhwan Putra—dua pemenang tender lainnya—tidak merespons surat dan pesan konfirmasi yang dikirimkan redaksi Jambi Link melalui saluran resmi dan nomor kontak perusahaan. Pokja juga belum memberikan tanggapan.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.