“Kesuksesan Bukanlah Tentang Seberapa Cepat Seseorang Naik, Melainkan Seberapa Dalam Ia Memberi Manfaat Bagi Daerahnya”
Oleh :
Fahmi Rasid
Pusdiklat LAM Prov. Jambi
TIDAK ADA DAERAH YANG MAJU TANPA MENIMBA DARI PENGALAMAN, dan tidak ada masa depan yang kokoh tanpa berpijak pada keteladanan masa lalu. Provinsi Jambi kini menapaki babak baru pembangunan di bawah kepemimpinan Gubernur Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H., dengan semangat besar untuk menjadikan Jambi lebih berdaya saing, berkelanjutan, dan sejahtera. Namun Gubernur Al Haris memahami satu hal mendasar : membangun Jambi tidak cukup dengan kerja birokrasi semata, ia butuh kebersamaan, pengalaman, dan kearifan dari para tokoh Jambi yang telah berkiprah di tingkat nasional.
Nama-nama besar seperti Drs. H. Marzuki Usman, S.E., M.A. yang bergelar Sri Paduko Alam Mangkunegeri, seorang ekonom ulung yang tiga kali dipercaya menjadi menteri yaitu : Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya (Men Parsenibud) pada Kabinet Reformasi Pembangunan, 1998–1999, Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Kabinet Reformasi Pembangunan, 1999 lalu kemudian Menteri Kehutanan RI pada Kabinet Persatuan Nasional, 2001.
Yang Aktif Sekarang Tokoh Jambi Adalah Bapak Afriansyah Noor gelar Datuak Rajo Basa (lahir 20 April 1972) adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada 17 September 2025 dalam Kabinet Merah Putih. Ia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (22 Oktober 2024-17 September 2025). Ia sebelumnya dikenal sebagai kader dari Partai Bulan Bintang yang menjabat Sekretaris Jenderal pada periode 2019-2024, Afriansyah, akrab disapa Ferry, dilahirkan di Jambi pada 20 April 1972. Ia adalah anak dari pasangan Fauzi Noor (ayah) dan Upik Tando (ibu) yang berasal dari Sumatera Barat. Ibunya merupakan anak dari Sidi Tando, pengusaha Indonesia terkemuka pada era 1950-an. Ia menghabiskan masa kecilnya di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Afriansyah menikah dengan Lin Nurhayani. Mereka memiliki empat orang anak bernama Putri Ariska Anggraini Noor, Akmal Farhansyah Razzak, Lutfia Nur Hasna Rahmatika, dan Putra Ramzzysyah Noor Razak.
Lalu kemudian ada juga orang mudik dari kampung yang bernama Letnan Jendral Muhammad Zamroni (lahir 15 Juli 1968) merupakan seorang perwira tinggi TNI-AD berpangkat Letnan Jendral yang sejak 2 Mei 2025 mengemban amanat sebagai Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Koorsahli Kasad). Ia merupakan lulusan Akademi Militer (1990) dan SMA Negeri 5 Jambi (1987) yang berasal dari kecabangan Kavaleri. Jabatan terakhirnya adalah Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana.
Kemudian yang selanjutnya adalah Hasan Basri Agus (HBA), pemimpin yang meninggalkan jejak kepemimpinan yang arif dan membumi adalah mata air pengalaman yang terus mengalirkan inspirasi bagi Jambi, HBA, yang namanya begitu lekat di hati rakyat Jambi, adalah contoh nyata bagaimana pengalamannya dapat diterjemahkan menjadi aksi lokal. Ia pernah memimpin dengan ketegasan dan keikhlasan, menegakkan disiplin birokrasi tanpa kehilangan sentuhan kemanusiaan. Bagi banyak orang, HBA bukan hanya mantan GUBERNUR ia adalah guru, pembimbing, sekaligus teladan yang menanamkan nilai bahwa jabatan adalah amanah, bukan kemegahan. Di masa kini, nilai-nilai itu menemukan relevansinya kembali dalam kepemimpinan H. Al Haris yang berorientasi pada keberlanjutan dan pelayanan.
Di tengah mereka, berdiri pula Zainal Abidin IS, S.H., M.H., sosok yang kini mengemban amanah ganda sebagai Ketua Himpunan Masyarakat Jambi (HMJ) di Jakarta sekaligus Ketua Umum Lembaga Adat Melayu Jambi di Jakarta. Di tangannya, semangat anak rantau Jambi disatukan menjadi kekuatan moral dan sosial yang mendukung pembangunan daerah dari luar batas geografisnya.
Pemerintah Provinsi Jambi tengah menyiapkan arah pembangunan jangka menengah melalui RPJMD 2025–2029, yang menjadi peta jalan menuju kemajuan lima tahun mendatang. Visi besar ini tidak hanya menitikberatkan pada infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pembangunan manusia, tata kelola pemerintahan yang bersih, inovasi daerah, serta keseimbangan antara lingkungan dan kesejahteraan rakyat. Di sinilah pengalaman tokoh-tokoh senior Jambi dapat menjadi pemandu arah: Marzuki Usman dalam strategi ekonomi dan investasi; Bapak Afriansyah Noor Seorang ahli dibidang politik yang mengembang Amanah dari sisi ketenagakerjaan, Letjend. Zamroni dalam pembinaan keamanan sosial; dan HBA dalam menjaga moralitas pemerintahan serta etika kepemimpinan daerah.
Di tengah semangat itu, Zainal Abidin IS memainkan peran penting sebagai penghubung antara potensi Jambi di pusat dan kebutuhan di daerah. Melalui HMJ dan Lembaga Adat Melayu Jambi di Jakarta, ia meneguhkan bahwa cinta terhadap tanah kelahiran tidak pernah lekang oleh jarak. Dalam berbagai forum nasional, Zainal menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pengusaha, akademisi, dan diaspora Jambi di perantauan untuk mempercepat pembangunan daerah. Ia membawa suara Jambi ke ruang-ruang strategis nasional menjembatani komunikasi, membuka peluang investasi, dan menguatkan nilai adat sebagai fondasi moral masyarakat modern.
Dari Marzuki Usman kita belajar tentang wawasan ekonomi global yang berpijak pada kearifan lokal; dari Bapak Afriansyah Noor kita melihat bagaimana anak jambi bisa bekerja tanpa harus menganggur, dari Letjen Zamroni, kita diajarkan arti stabilitas dan keamanan sosial sebagai prasyarat pembangunan; dari Hasan Basri Agus, kita menimba nilai ketulusan dan keadilan dalam memimpin; dan dari Zainal Abidin IS, kita melihat semangat keterhubungan bahwa Jambi bukan hanya tentang wilayah, melainkan tentang rasa kebersamaan anak negeri yang terjalin lintas batas.
Bapak Gubernur Jambi H. Al Haris tampak menyadari arti besar kesinambungan antar-generasi ini. Ia membuka diri terhadap nasihat dan bimbingan para senior, sebab ia tahu bahwa membangun Jambi bukan sekadar menjalankan program, melainkan melanjutkan cita dan doa dari para pendahulu. Dengan semangat kolektif itulah, RPJMD Jambi 2025–2029 diarahkan tidak hanya sebagai dokumen teknokratis, tetapi juga sebagai pernyataan moral bahwa pembangunan harus berpihak kepada rakyat dan menghormati nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat.
Sementara itu, para tokoh Jambi di perantauan kini menjadi bagian penting dari kekuatan pembangunan daerah. Mereka bukan lagi sekadar penonton, tetapi turut aktif mendukung dengan ide, jaringan, dan sumber daya. HMJ di Jakarta menjadi ruang silaturahmi strategis yang mempertemukan generasi senior dan muda untuk membicarakan masa depan Jambi dengan semangat kemitraan. Zainal Abidin IS, melalui kepemimpinannya, berhasil menjadikan HMJ sebagai wadah yang hidup tempat bertemunya pengalaman dan gagasan baru, serta wujud nyata dari rasa tanggung jawab anak rantau kepada tanah kelahiran.
Namun, pembangunan yang berkelanjutan tidak akan berarti tanpa keterlibatan generasi muda, terutama Gen Z. Mereka adalah penerus tongkat estafet sejarah yang akan menentukan wajah Jambi ke depan. Generasi ini lahir di era digital, berpikir cepat dan dinamis, namun mereka tetap membutuhkan inspirasi dan akar nilai dari para tokoh sebelumnya. Keteladanan Marzuki Usman, Bapak Afriyansyah Noor, Letjend, Zamroni, Hasan Basri Agus dan Zainal Abidin IS memberi arah moral bagi Gen Z : bahwa kesuksesan bukanlah tentang seberapa cepat seseorang naik, melainkan seberapa dalam ia memberi manfaat bagi daerahnya.
Melalui program dalam RPJMD yang menekankan pengembangan SDM, inovasi digital, serta pemberdayaan ekonomi kreatif, Pemerintah Provinsi Jambi membuka ruang luas bagi kreativitas generasi muda. Tetapi ruang itu hanya akan berarti bila diisi dengan semangat yang benar, semangat untuk membangun, bukan sekadar mencari pengakuan. Di sinilah pentingnya narasi keteladanan dari tokoh-tokoh Jambi : mereka menjadi cermin nilai yang menguatkan karakter anak muda agar mencintai tanah air dengan cara bekerja nyata.
Kini, Jambi berdiri di persimpangan sejarah : di antara warisan besar masa lalu dan tantangan masa depan yang menuntut kecepatan serta kolaborasi. Di momen ini, kebersamaan menjadi kunci. KOLABORASI antara kepemimpinan visioner Gubernur Jambi Bapak Al Haris, pengalaman para tokoh nasional seperti Bapak Afriyansyah Noor, Hasan Basri Agus, Marzuki Usman, dan Letjend. Zamroni, serta sinergi tokoh perantauan seperti Zainal Abidin IS, akan melahirkan energi baru bagi Jambi energi yang menyatukan kerja, cinta, dan pengabdian.
DARI PENGALAMAN NASIONAL MENUJU AKSI DAERAH, perjalanan Jambi bukan sekadar tentang pembangunan fisik, tetapi tentang membangun martabat dan kebanggaan. Karena Jambi yang kuat bukan hanya karena tambangnya, hutannya, atau infrastrukturnya, melainkan karena manusia-manusianya yang saling menopang, saling mendoakan, dan bersama bergerak untuk negeri tercinta. Dan di bawah sinar semangat HBA, kebijakan Al Haris, serta kebersamaan para tokoh Jambi di perantauan, Jambi akan terus menulis kisahnya kisah tentang daerah yang tumbuh karena pengalaman, hidup karena kolaborasi, dan maju karena cinta yang tulus pada tanah kelahiran.(*)
Add new comment