JAKARTA – Rocky Candra tak tinggal diam. Anggota Komisi XII DPR RI dari Partai Gerindra ini menggebrak ruang sidang Senayan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Rabu (5/2/2025). Dengan suara lantang, ia menyudutkan pemerintah dan mendesak agar segera turun tangan menginvestigasi dampak lingkungan akibat proyek PLTA Batang Merangin yang dikerjakan oleh PT Kerinci Merangin Hidro.
"Pak Menteri, saya mohon turun langsung ke Kerinci! Masyarakat di Batang Merangin sudah sangat menderita akibat proyek PLTA ini. Lingkungan mereka rusak, rumah-rumah retak, sumber penghidupan mereka hancur!" tegas Rocky Candra dengan suara bergetar.
Ia menggugat keras kebijakan pemerintah yang seolah membiarkan proyek raksasa ini berjalan tanpa memikirkan dampaknya terhadap masyarakat. Banjir besar yang melanda Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh pada awal 2024 menjadi bukti nyata bahwa ada kesalahan fatal dalam pengelolaan lingkungan.
"Seumur hidup saya, belum pernah ada banjir seperti itu di Kerinci! Ini bukan bencana alam biasa, ini akibat dari kesalahan manusia! Gunung dikeruk, batu diangkut untuk proyek PLTA, sungai hancur, dan rakyat dibiarkan menderita!" seru Rocky, yang tak bisa menyembunyikan amarahnya.
Rocky menyoroti dampak besar dari proyek PLTA Batang Merangin yang tidak hanya menghancurkan lingkungan, tetapi juga ekonomi rakyat. Sungai yang dulu menjadi sumber kehidupan kini berubah menjadi ancaman.
🔴 Banjir besar menghancurkan pemukiman warga.
🔴 Sejumlah rumah penduduk retak akibat aktivitas proyek.
🔴 Kerusakan ekosistem sungai makin parah.
"Masyarakat tidak bisa tidur nyenyak lagi! Mereka hidup dalam ketakutan, sewaktu-waktu bisa terdampak bencana akibat proyek ini!" seru Rocky.
Politisi muda ini menegaskan bahwa PLTA Batang Merangin bukan hanya proyek energi, tapi telah menjadi ancaman nyata bagi rakyat Kerinci. Ia pun mempertanyakan komitmen pemerintah dalam melindungi rakyatnya.
"Jika proyek ini menguntungkan rakyat, mana buktinya? Yang ada hanya penderitaan, air mata, dan ancaman!" ujarnya.
Tak hanya menyoroti dampak lingkungan, Rocky juga menyerang sikap pemerintah yang dinilai lamban dan lepas tangan. Ia meminta Menteri Lingkungan Hidup segera turun langsung ke Kerinci dan melihat sendiri penderitaan rakyat.
"Saya tidak ingin hanya sekadar janji di atas kertas! Pak Menteri, datanglah ke Kerinci, lihatlah sendiri bagaimana proyek ini menghancurkan masyarakat! Jangan hanya dengar laporan dari atas, tapi cek langsung ke lapangan!" tantangnya.
Rocky pun memastikan bahwa ia tidak akan diam. Sebagai putra daerah Kerinci, ia berjanji akan terus memperjuangkan hak-hak rakyatnya di Senayan.
"Saya di sini bukan hanya bicara sebagai anggota DPR, tetapi sebagai anak Kerinci! Saya tidak akan membiarkan rakyat saya menjadi korban keserakahan proyek besar ini!" tegasnya.
Di Kerinci, warga menyambut baik sikap berani Rocky Candra. Banyak yang mengapresiasi langkahnya yang vokal membela kepentingan daerah di tingkat nasional.
"Akhirnya ada juga wakil rakyat yang benar-benar bicara untuk kami. Kami bangga, semoga ini bukan sekadar omong kosong," ujar Rahmat, salah seorang warga Batang Merangin.
Namun, di tengah kebanggaan itu, muncul juga rasa skeptis. Warga berharap, sikap Rocky tak hanya kencang di awal, lalu melempem di belakang. Mereka menunggu aksi nyata, bukan hanya gertakan politis.
"Kami ingin melihat hasilnya. Jangan hanya teriak di Senayan, tapi tidak ada perubahan di lapangan. Kalau betul-betul peduli, buktikan dengan tindakan nyata!" tambah seorang warga lainnya.
Warga meminta agar Rocky benar-benar mengawal kasus ini sampai tuntas. Sebab, mereka sudah terlalu sering dikecewakan oleh janji-janji kosong para politisi.(*)
Add new comment