Nirwana Tirta Abadi Menangi Proyek Jalan Rp3,56 Miliar di Sarolangun, Rekam Jejak Pernah Disorot

WIB
IST

Nirwana Tirta Abadi menang tender proyek Jalan Lubuk Kepayang–Kasang Melintang Rp3,56 miliar di Sarolangun. Perusahaan konstruksi asal Jambi ini aktif di proyek infrastruktur, namun rekam jejaknya pernah disorot karena isu keterlambatan, kualitas buruk, dan masalah tender.

***

Proyek rekonstruksi/peningkatan struktur Jalan Lubuk Kepayang – Kasang Melintang Kecamatan Pauh (lanjutan) senilai Rp3,56 miliar akhirnya dimenangkan Nirwana Tirta Abadi. Dari 25 peserta tender yang terdaftar, hanya dua yang benar-benar mengajukan penawaran.

Paket pekerjaan ini berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sarolangun tahun anggaran 2025 dengan sumber dana APBD. Nilai pagu proyek tercatat Rp3.579.918.600 dengan HPS Rp3.579.918.000.

Tender diumumkan pada 23 Juli 2025 menggunakan metode pascakualifikasi satu file sistem gugur, kontrak harga satuan, dan kualifikasi usaha kecil.

Dari 25 peserta yang mendaftar, hanya dua perusahaan yang memasukkan penawaran. Yakni CV David Dewantara Putra dengan harga Rp3.362.899.947,74. Dan Nirwana Tirta Abadi dengan harga Rp3.560.977.256,34.

Hasil evaluasi menyebut penawaran CV David Dewantara Putra digugurkan karena beberapa masalah administrasi, antara lain dokumen PJSKBU tidak terlampir/diunggah. BPJS Ketenagakerjaan yang dilampirkan hanya tahun 2024. Dukungan alat Asphalt Distributor dari PT Jambi Sarana Utama tidak sesuai syarat. SKK tenaga pelaksana tidak lengkap dan tidak sesuai.

Dengan kondisi tersebut, Pokja menetapkan Nirwana Tirta Abadi sebagai pemenang tender dengan harga kontrak Rp3.560.977.256,35.

Jalan Lubuk Kepayang – Kasang Melintang merupakan jalur penting di Kecamatan Pauh. Proyek peningkatan ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas akses warga dan mendukung mobilitas hasil pertanian.

Namun, fakta bahwa hanya dua peserta dari 25 yang benar-benar mengajukan penawaran menimbulkan pertanyaan publik terkait efektivitas persaingan tender.

Proyek saat ini memasuki masa sanggah. Jika tidak ada keberatan resmi, kontrak akan diteken dengan Nirwana Tirta Abadi untuk pelaksanaan fisik di lapangan.

Profil CV Nirwana Tirta Abadi

Nirwana Tirta Abadi adalah perusahaan konstruksi yang tercatat beralamat di Jl. Merak RT 60/RW 60, Kel. Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi.

Perusahaan ini didirikan pada 18 Januari 2019.

Sejak tahun 2019 (pasca pendirian), Nirwana Tirta Abadi fokus mengerjakan proyek-proyek konstruksi terutama di sektor infrastruktur daerah. Berikut adalah beberapa proyek yang pernah dikerjakan, baik proyek pemerintah (melalui tender LPSE) maupun swasta, beserta detailnya:

TahunProyek dan LokasiNilai Kontrak
2019Pembangunan Oprit Jembatan Air Hitam Laut, Kec. Sadu, Kab. Tanjung Jabung Timur (APBD 2019)Rp 1,820,717,000
2020Pembangunan Halte Sungai Desa Sungai Beras Dusun Beringin, Kec. Mendahara Ulu, Kab. Tanjab Timur (APBN 2020, Kemenhub)Rp 2,215,800,000
2022Penambahan Ruang Guru & Kepsek SDN 087/V Teluk Nilau, Kec. Senyerang, Kab. Tanjab Barat (DAK Pendidikan 2022)– (DAK)*
2023Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) MTSN 7 Kerinci, Desa Telago, Kec. Keliling Danau, Kab. Kerinci (APBN 2023, Kemenag)Rp 2,864,490,000
2023Lanjutan Pembangunan Jembatan Kelok Sago, Kab. Kerinci (APBD Prov. Jambi 2023)Rp 11,917,000,000
2024Peningkatan Jalan Simpang Pasar Pamenang – Empang Benao, Kab. Merangin (APBD 2024)Rp 14,500,000,000

Terlihat bahwa mayoritas merupakan proyek pemerintah (tender LPSE), mencakup pekerjaan jalan dan jembatan di berbagai kabupaten, serta fasilitas pendidikan.

Dari portofolio proyek yang teridentifikasi, jelas bahwa Nirwana Tirta Abadi sering menjadi mitra kontraktor untuk pekerjaan infrastruktur pemerintah, baik tingkat kabupaten maupun provinsi. Misalnya, pemerintah Kabupaten Merangin mempercayakan proyek jalan senilai Rp14,5 miliar pada tahun 2024 kepada perusahaan ini. Dan Pemerintah Provinsi Jambi menunjuk Nirwana Tirta Abadi untuk melanjutkan proyek jembatan strategis di Kerinci.

Meskipun memiliki portofolio proyek yang cukup banyak, Nirwana Tirta Abadi beberapa kali tersandung sorotan negatif terkait pelaksanaan proyeknya.

Misalnya, pada proyek Oprit Jembatan Air Hitam Laut (Tanjab Timur 2019), progres fisik nol persen hingga mendekati tenggat kontrak. Proyek ini akhirnya dikebut selesai di penghujung tahun, namun mutu hasilnya diragukan oleh anggota DPRD Tanjab Timur. Keterlambatan ini mengindikasikan manajemen proyek yang kurang optimal dan nyaris berstatus gagal selesai tepat waktu.

Kemudian, dalam proyek 8 halte sungai APBN 2020, Nirwana Tirta Abadi termasuk salah satu kontraktor pemenang. LSM sempat menemukan indikasi monopoli, 8 paket pekerjaan dibagi ke 4 perusahaan yang diduga berafiliasi pemilik sama. Selain itu, hasil pekerjaan halte sungai tersebut diprotes karena kondisi bangunan diduga tidak sesuai spesifikasi (asal jadi). Isu ini mencuat ke publik disertai demonstrasi di kantor Kemenhub.

Lalu, Nirwana tersorot dalam proyek ruang kelas SDN 087/V Teluk Nilau (Tanjab Barat) yang mengalami masalah serius, atap bangunan roboh sebelum diserahterimakan. Insiden ini menandakan kegagalan konstruksi dan berpotensi membahayakan jika tidak terdeteksi. Warga menyoroti pekerjaan terkesan asal-asalan, apalagi proyek disebut-sebut dilaksanakan tanpa pendampingan konsultan pengawas.

Masalah berikut terjadi pada proyek RKB MTSN 7 Kerinci 2023. Ditemukan penggunaan material pondasi yang tidak semestinya (batu bata untuk pondasi). LSM LASDA menilai hal ini sebagai pelanggaran standar konstruksi dan mendesak audit serta pemeriksaan oleh Kejaksaan terhadap pihak terkait (termasuk perusahaan).(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.