Proyeknya "Banjir" Temuan BPK RI, CV Sahabat Perkasa Masih Bebas Menang Tender Baru

WIB
IST

CV Sahabat Perkasa – kontraktor berbadan usaha CV asal Kota Jambi – menjadi sorotan setelah tercatat dalam dua temuan audit BPK RI tahun 2025 terkait proyek infrastruktur yang bermasalah di Provinsi Jambi. BPK menemukan potensi kerugian negara hingga Rp 231 juta dari dua proyek jalan yang dikerjakan perusahaan ini pada tahun 2024.

Meskipun dibayangi rekam jejak negatif, CV Sahabat Perkasa tetap berhasil memenangkan tender baru. Teranyar, perusahaan ini memenangkan proyek pengadaan mebel senilai Rp 515,86 juta di Kabupaten Merangin tahun 2025. Kemenangan tender ini menuai tanda tanya karena penawaran CV Sahabat Perkasa nyaris sebesar harga perkiraan (HPS) dan perusahaan tersebut menjadi pemenang tunggal tanpa saingan berarti.

Audit BPK RI 2025 mengungkap detail penyimpangan pada dua proyek jalan sebelumnya, kekurangan volume wire mesh pada proyek Jalan di Tebo senilai Rp2,81 miliar (kelebihan bayar Rp64,2 juta) serta mutu beton di bawah spesifikasi pada proyek jalan Rp3,81 miliar di Tanjung Jabung Barat (kelebihan bayar Rp167,2 juta). Total potensi kelebihan bayar mencapai Rp231,4 juta. Hingga kini belum ada informasi terbuka mengenai pengembalian kelebihan bayar tersebut oleh CV Sahabat Perkasa.

Selain temuan BPK, performa proyek CV Sahabat Perkasa juga pernah dikeluhkan publik. Contohnya proyek gorong-gorong (box culvert) di Tebo tahun 2023 senilai Rp249 juta yang retak tak lama setelah dibangun. Aktivis Puspa RI mendesak agar konstruksi culvert tersebut dibongkar dan diperbaiki ulang demi keamanan, bahkan mengancam akan melaporkannya ke aparat hukum jika diabaikan.

Rekam Jejak dan Profil CV Sahabat Perkasa

CV Sahabat Perkasa merupakan perusahaan jasa konstruksi berstatus CV (Commanditaire Vennootschap) yang berbasis di Kota Jambi, Provinsi Jambi. Berdasarkan data profil industri, perusahaan ini didirikan pada 21 Juni 2017 di Jambi. Sempat mengalami perubahan akta pendirian pada tahun 2022.

Alamat kantor tercatat di Perumahan Pesona Jambi Blok X No.46 RT 20 Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi – alamat yang sama muncul dalam dokumen LPSE saat perusahaan ini memenangkan tender terbaru.

Di jajaran struktur pengurus, tercatat nama Alfian Asnawi (Komisaris) dan Desman Arif (Direktur). PErusahaan ini memiliki beberapa SBU. Namun, tidak dijelaskan ada kepemilikan SBU sesuai persyaratan dalam memenangkan tender mebel di Merangin tersebut.

Rekam jejak perusahaan ini belakangan menjadi sorotan publik dan media karena sejumlah proyek yang dikerjakannya ternyata menyisakan persoalan.

Berikut tabel ringkasan beberapa proyek utama CV Sahabat Perkasa beserta nilai kontrak dan status hasil pemeriksaannya:

Proyek (Lokasi, Tahun)Nilai KontrakStatus / Temuan
Pembangunan Jalan Durian–Batur–Kelengkeng (Rimbo Ilir, Tebo, 2024)Rp 2,818 miliarTemuan BPK 2025: Kelebihan bayar Rp64,2 juta (wire mesh tidak terpasang)
Peningkatan Jalan Manunggal II (Baharik) (Tanjab Barat, 2024)Rp 3,810 miliarTemuan BPK 2025: Kelebihan bayar Rp167,2 juta (kekurangan volume & mutu beton)
Normalisasi Dam Sungai Samak (Box Culvert) (Tebo Ilir, 2023)Rp 0,249 miliarKeluhan Publik: Struktur retak pasca dibangun, diminta bongkar ulang oleh aktivis
Pengadaan Mebel Kecamatan Bangko (Merangin, 2025)Rp 0,516 miliarProyek Baru: Dimenangkan CV Sahabat Perkasa (dalam sorotan, pengawasan ketat diimbau)
Tabel: Daftar proyek CV Sahabat Perkasa beserta nilai kontrak dan temuan/masalah yang disorot.

Proyek Bermasalah Lain, Gorong-gorong Retak di Tebo

Masalah yang melibatkan CV Sahabat Perkasa tidak hanya tercatat di atas kertas audit. Di lapangan, sejumlah proyek perusahaan ini juga dikeluhkan kualitasnya oleh warga dan pengamat. Salah satu contohnya adalah proyek normalisasi Dam Sungai Samak di Desa Kemantan, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo yang dikerjakan pada tahun 2023. Proyek bernilai sekitar Rp249 juta ini berupa pembangunan box culvert (gorong-gorong beton) untuk aliran sungai, dibiayai APBD Kabupaten Tebo.

Pekerjaan gorong-gorong tersebut baru selesai dikerjakan pada 2023, namun sudah menunjukkan kerusakan parah tak lama setelah selesai. Retakan besar terlihat pada dinding dan pondasi gorong-gorong, menandakan indikasi pekerjaan asal jadi. Bahkan besi tulangan (behel) pada pondasi terlihat mencuat keluar, menandakan potensi kelemahan struktur. Warga setempat khawatir struktur ini dapat membahayakan, apalagi jika dilalui kendaraan berat seperti truk bertonase tinggi.

Kasus gorong-gorong retak ini mengundang reaksi keras dari organisasi masyarakat. Arian Arifin, Ketua DPW Puspa RI Provinsi Jambi, kala itu mendesak kontraktor CV Sahabat Perkasa segera membongkar dan memperbaiki ulang gorong-gorong tersebut secara tuntas. Ia menilai perbaikan parsial (hanya menambal retakan dengan cor semen) yang dilakukan kontraktor tidak cukup, karena sambungan tambalan masih jelas terlihat dan rawan patah.

“Seharusnya dibongkar dan diperbaiki ulang,” tegas Arian.

Pemerintah Kabupaten Merangin sendiri diharapkan waspada dalam menjalankan proyek yang dimenangkan CV Sahabat Perkasa ini. Pengalaman di Tebo dan Tanjab Barat menunjukkan perlunya pengawasan ketat terhadap kualitas dan volume pekerjaan. Jika perlu, Pemkab dapat menyiapkan langkah antisipasi – misalnya inspeksi rutin dan memastikan kontraktor memenuhi seluruh spesifikasi teknis pengadaan mebel (mulai dari material, jumlah unit, hingga ketepatan waktu pengiriman).(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network