Teruslah Menjadi Kebanggaan Rakyat, Benteng Kedaulatan, Dan Pengawal Masa Depan Indonesia. Bersama Rakyat, TNI Akan Selalu Kuat. Dan Bersama TNI, Bangsa Ini Akan Terus Melangkah Menuju Masa Depan Yang Gemilang
Oleh :
Fahmi Rasid
LAM Prov. Jambi
TANGGAL 5 OKTOBER, bangsa Indonesia selalu diajak kembali untuk merenungi perjalanan panjang Tentara Nasional Indonesia. Hari lahir TNI bukan sekadar peringatan historis, melainkan sebuah peneguhan tentang arti perjuangan, pengabdian, dan keteguhan hati. Sejak lahir dari rahim rakyat pada tahun 1945, TNI tidak hanya menjadi penjaga batas wilayah, tetapi juga penyulam persatuan yang terus bekerja tanpa henti. Dari masa ke masa, TNI hadir dalam denyut kehidupan bangsa, dari medan tempur yang penuh darah dan air mata hingga desa-desa terpencil, dari wilayah perbatasan hingga tengah bencana, selalu menempatkan kepentingan rakyat dan negara di atas segalanya.
Indonesia adalah rumah besar yang penuh keberagaman, dengan ribuan pulau, ratusan etnis, bahasa, dan budaya. Dalam keberagaman inilah persatuan menjadi nafas utama yang tidak boleh putus. TNI sejak awal ditempa untuk menjaga kebersamaan ini, menyulam ikatan antara satu daerah dengan daerah lain, antara satu generasi dengan generasi lain. Bukan kebetulan jika sejak awal berdiri, TNI selalu mengikat dirinya dengan semboyan “Bersama Rakyat, TNI Kuat.” Kalimat sederhana itu bukan sekadar slogan, melainkan cermin kesadaran bahwa kekuatan militer sejati hanya lahir ketika ia menyatu dengan rakyatnya. Dalam keragaman bangsa, TNI selalu hadir sebagai perekat yang menegaskan bahwa meski kita berbeda, kita tetap satu Indonesia.
Hari ini, dunia menghadapi tantangan baru yang jauh lebih rumit dibanding masa-masa awal kemerdekaan. Ancaman terhadap bangsa bukan hanya berupa agresi militer, tetapi juga muncul dalam wajah non konvensional yang menyusup ke ruang-ruang kehidupan sehari-hari. Narkoba yang merusak generasi muda, judi online yang menghancurkan moral dan ekonomi keluarga, hingga serangan siber yang mengincar data dan kedaulatan informasi negara semua itu adalah bentuk ancaman nyata. Dalam situasi seperti ini, TNI dituntut untuk semakin adaptif. Pertahanan tidak lagi sekadar meriam, kapal perang, atau pesawat tempur, melainkan juga kecerdasan, kecepatan membaca situasi, dan kemampuan berkolaborasi dengan banyak pihak. TNI menjaga bukan hanya batas wilayah, melainkan juga benteng moral dan peradaban bangsa.
Di balik tantangan yang berat, ada cahaya optimisme yang menyinari perjalanan kita menuju masa depan. Indonesia telah mencanangkan sebuah cita-cita besar: Indonesia Emas 2045, sebuah momentum seratus tahun kemerdekaan di mana bangsa ini diharapkan berdiri sejajar dengan negara maju di dunia. Jalan menuju cita-cita besar itu tidaklah mudah, tetapi akan selalu terbuka lebar selama bangsa ini memiliki ketangguhan, persatuan, dan keteguhan hati. Dalam konteks inilah, TNI memegang peranan vital sebagai penjaga stabilitas. Tanpa keamanan, tidak ada pembangunan yang bisa berjalan lancar. Tanpa rasa aman, sulit bagi investasi dan ekonomi untuk tumbuh. Tanpa pertahanan yang kuat, kedaulatan bangsa bisa goyah di tengah arus global yang keras.
Harapan itu semakin terasa nyata dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Latar belakang militernya, pengalamannya di medan pengabdian, serta visi besarnya memberi keyakinan baru bahwa bangsa ini memiliki nakhoda yang kuat untuk membawa Indonesia berlayar menuju cita-cita emasnya. Dengan strategi pembangunan yang berpijak pada kedaulatan, ketahanan pangan, serta penguatan pertahanan nasional, optimisme bahwa Indonesia akan menjadi bangsa besar di tahun 2045 bukanlah angan-angan kosong. Presiden Prabowo tahu bahwa pertahanan adalah fondasi segala kemajuan, dan TNI adalah garda terdepan yang memastikan fondasi itu tetap kokoh.
Optimisme menuju Indonesia Emas juga bergema kuat dari daerah-daerah, termasuk dari Provinsi Jambi. Daerah yang kaya akan sumber daya alam, budaya, dan sejarah ini merupakan bagian penting dari mozaik besar Indonesia. Kehadiran TNI di Jambi bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi sahabat masyarakat. Dari program pembangunan desa, bantuan saat bencana, hingga mendukung ketahanan pangan, TNI hadir sebagai penguat semangat rakyat Jambi dalam mengisi pembangunan. Jambi adalah cermin bahwa cita-cita Indonesia Emas hanya bisa tercapai jika pusat dan daerah berjalan beriringan, jika rakyat dan TNI saling menggandeng tangan untuk maju bersama.
Namun, masa depan bangsa bukan hanya ditentukan oleh generasi hari ini, tetapi juga oleh generasi muda yang sedang tumbuh. Generasi Z, yang hidup di tengah arus digital, adalah harapan sekaligus tantangan. Mereka cerdas, cepat beradaptasi, dan terbuka terhadap dunia, tetapi juga rentan terhadap godaan yang melemahkan karakter. Di sinilah peran TNI bersinergi dengan lembaga pendidikan dan pondok pesantren menjadi sangat penting. Pesantren, sebagai benteng moral bangsa, menanamkan akhlak dan cinta tanah air. TNI, dengan disiplin dan keteladanan, menanamkan semangat patriotisme. Jika keduanya berjalan beriringan, maka lahirlah generasi yang kuat secara moral, tangguh secara intelektual, dan teguh dalam nasionalisme. Generasi inilah yang akan menjadi garda penerus menuju Indonesia Emas 2045.
TNI adalah benteng terakhir Pancasila, benteng terakhir persatuan bangsa. Di pundak TNI ada harapan bahwa Merah Putih akan terus berkibar, bahwa generasi muda akan tumbuh dalam semangat kebangsaan yang teguh, bahwa Pendidikan berkarakter akan terus menjadi cahaya moral bangsa, salah satunya Adalah Pendidikan di Pondok Pesantren, lalu kemudian cita-cita Indonesia Emas akan benar-benar menjadi kenyataan. Bung Karno pernah berpesan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa pahlawannya.” Dalam konteks hari ini, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan peran TNI, karena dari awal hingga kini, TNI adalah pilar pertahanan dan harapan bangsa.
Hari ulang tahun TNI ke-80 ini adalah momentum untuk menyulam harapan. Harapan agar persatuan bangsa tetap kokoh, agar kedaulatan tidak hanya terjaga tetapi juga semakin diperkuat, agar generasi muda tidak hanyut dalam arus negatif zaman, melainkan berdiri tegak dengan keyakinan pada masa depan. Dalam setiap episode sejarah bangsa ini, TNI selalu hadir. Dari medan juang kemerdekaan hingga era digital, dari Sabang sampai Merauke, dari kota besar hingga desa terpencil, TNI senantiasa mengabdikan diri.
Oleh karena itu, dalam momen bersejarah ini, kita tidak hanya memberi ucapan selamat, tetapi juga memperbarui janji kebangsaan : untuk terus menjaga persatuan, merawat keindonesiaan, dan bersama-sama melangkah menuju cita-cita besar. Menyulam persatuan bukanlah pekerjaan sehari, melainkan kerja sepanjang masa. Menjaga kedaulatan bukanlah tugas yang selesai di satu generasi, melainkan tugas lintas zaman. TNI akan terus menjadi pilar pertahanan, sekaligus pilar harapan bangsa.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dengan semangat rakyat dari Sabang sampai Merauke, termasuk suara optimisme dari Jambi, kita yakin Indonesia mampu mewujudkan cita-cita emasnya di tahun 2045. Dan di setiap langkah menuju masa depan itu, TNI akan selalu hadir, menyulam persatuan, menjaga kedaulatan, dan menguatkan harapan bangsa.
Selamat ulang tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia. Teruslah menjadi kebanggaan rakyat, benteng kedaulatan, dan pengawal masa depan Indonesia. Bersama rakyat, TNI akan selalu kuat. Dan bersama TNI, bangsa ini akan terus melangkah menuju masa depan yang gemilang.(*)
Add new comment