Panitia Seleksi umumkan 20 nama calon Direksi Perumda Tirta Mayang Jambi lolos administrasi. Tokoh masyarakat peringatkan keras potensi "direksi titipan" dan praktik KKN yang bisa perburuk layanan air bersih. Simak daftar lengkap dan kritiknya di sini.
***
Panitia Seleksi (Pansel) Calon Direksi Perumda Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi resmi mengumumkan hasil verifikasi administrasi untuk periode kepemimpinan 2026–2031. Sebanyak 20 nama dinyatakan lolos dan berhak melaju ke tahap selanjutnya.
Berdasarkan dokumen pengumuman Nomor: PD.01/ 009 /PANSEL-2025 yang diterbitkan pada 24 November 2025, keputusan ini diambil setelah rapat pleno hasil verifikasi berkas lamaran.
Meski Pansel mengklaim proses telah berjalan secara berjenjang dan tertib administrasi, pengumuman ini justru memantik sorotan tajam. Di tengah keluhan layanan air bersih yang belum maksimal, publik menaruh kecemasan tinggi terhadap kualitas calon pemimpin perusahaan pelat merah tersebut.
Berikut adalah daftar nama peserta yang dinyatakan lulus seleksi administrasi:
- Ade Prayatna Lubis
- Agung Anugrah
- Andri Susanto
- Arianto
- Dodi Darsono
- Dwike Riantara
- Eri Suganda
- Husean Pancanata
- Ikhsanul Poetra
- M. Kadafi
- M. Nurdian Karyadi
- M. Rafli Riandana
- Masagus M. Hakim
- Mazharul Haq
- Milasari Listya Dewi
- Nour Hidayah
- Ramaseputra Zulqairam
- Rendi Aditya Alfanza
- Sahat Parulian Siagian
- Sargawi
Tokoh masyarakat Jambi, Nasrul Yasir, merespons hasil seleksi tahap awal ini dengan peringatan keras. Ia menegaskan bahwa warga Kota Jambi berhak mendapatkan jajaran direksi yang kompeten, bukan figur kompromistis hasil kedekatan politik.
"Harapan warga Kota Jambi khususnya konsumen PDAM, agar yang memimpin Perumda Tirta Mayang ke depan adalah orang-orang yang teruji mengelola kebutuhan dasar masyarakat. Hindari direksi coba-coba," tegas Nasrul.
Nasrul mencatat, dari daftar yang ada, terdapat kandidat yang dinilai memiliki kapasitas mumpuni.
"Ada enam orang yang memiliki rekam jejak 5 hingga 15 tahun dalam pengelolaan air," ungkapnya.
Namun, rekam jejak tersebut dikhawatirkan akan sia-sia jika proses seleksi disusupi kepentingan tertentu. Nasrul mewanti-wanti potensi masuknya 'penumpang gelap' melalui praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
"Memperlebar konflik kepentingan," ujarnya singkat menggambarkan risiko jika direksi terpilih hanya berdasarkan titipan pejabat Pemkot.
"Pilih orang profesional. Bukan titipan pejabat," tegasnya.
Integritas Pemerintah Kota Jambi kini dipertaruhkan. Publik menanti apakah proses seleksi ini murni sebagai reformasi layanan publik atau sekadar rutinitas pergantian jabatan yang menyisakan persoalan klasik.
Tahap uji kelayakan selanjutnya dipastikan akan menjadi panggung penentuan yang diawasi ketat oleh masyarakat.(*)
Add new comment