Jejak dan Kiprah PPTB Di balik Polemik Batubara di Jambi

WIB
IST

Kiprah PPTB mulai membetot perhatian publik. Nama PPTB mendadak ramai dibincangkan seiring terjadinya insiden tongkang batubara menabrak jembatan tembesi, pekan lalu. PPTB terlihat paling sibuk, baik sibuk mengurusi tongkang yang menabrak ataupun melakukan klarifikasi ke media melalui serangkaian konferensi pers.

Namun, banyak yang bertanya-tanya apa itu PPTB?

Organisasi apa itu?

Catatan tim Jambi Link, PPTB adalah singkatan dari Perkumpulan Pengusaha Tambang Batubara. Ini adalah organisasi penghimpun para pengusaha yang bergerak di bidang tambang Batubara. Baik mereka sebagai pemilik IUP, kontraktor, atau hanya sebagai transportir.

“Organisasi ini dibentuk untuk memudahkan komunikasi dan menggalang para pengusaha Batubara yang beroperasi di Jambi,” ujar sumber Jambi Link.

PPTB baru saja menggelar musyawarah anggota, untuk memilih ketua dan membentuk pengurus baru. Musyawarah berlangsung di Rumah Kito Resort, Minggu malam, 20 Januari 2025. Dalam musyawarah itu, terpilih Haji Asnawi sebagai ketua.

Latar belakang Haji Asnawi adalah seorang pengusaha. Dia dikenal sebagai pengusaha sukses dibidang ikan. Ia memasok ikan ke sejumlah provinsi di Indonesia. Punya Gudang ikan besar di Jambi. Haji Asnawi juga aktif di bidang olahraga. Ia sudah dua periode menjabat Ketua Umum PSTI. Di Jambi, PSTI dipimpin Muzakir, Kadis PU Provinsi Jambi.

Asnawi juga akrab dengan dunia politik. Ia terlihat aktif di struktur pemenangan Haris-Sani, selama dua periode. Pada Pilgub 2024 kemarin, Haji Asnawi dipercaya menjabat direktur logistik Tim Haris-Sani. Asnawi adalah salah satu pionir penting yang mengantarkan Haris-Sani duduk di singgasanan gubernur selama dua periode.

Jejak Yanti Erlanda dan Asal Mula Terbentuknya PPTB

Periode sebelumnya, PPTB dikomandoi Yanti Erlanda. Dia dikenal sebagai Perempuan pengusaha sukses. Punya banyak usaha, mobil hingga rumah mewah. Namun, kepemimpinan Yanti, begitu ia akrab disapa, tak berlangsung lama. Ia mendadak digantikan Haji Asnawi, yang terpilih secara aklamasi.

“Ini menandakan ada strategi yang berubah melalui kocok ulang pimpinan PPTB,” ujar sumber Jambi Link.

Strategi yang dimaksud adalah untuk memudahkan jalur koordinasi dan komunikasi antara pemerintah dengan para pengusaha tambang Batubara. Sejak dibentuk, PPTB memang dikenal sebagai organ yang dekat dengan pemerintah.

Jangan heran, pada musyawarah anggota pekan lalu, pejabat Pemprov Jambi ramai datang ke sana. Bahkan, Sekda Provinsi Jambi tampak dipercaya memberikan sambutan. Hadir juga Kadis Perhubungan Provinsi Jambi.

“Ade saat ini Cooling down. Tiarap,” ujar sumber.

Sejarah PPTB sesungguhnya dimulai pada Desember 2022 lalu. Ada beberapa orang pendiri, di antaranya Ade Erlanda, Hotman, Nuraini dan beberapa orang pendiri lainnya. Lalu terbentuklah pertamakali beberapa pengurus. Terpilih Ade Erlanda sebagai Ketua, Bendahara Nuraini, sekretaris Antonius. Wakil Ketua Hotman.

PPTB di bawah kepemimpinan Ade Erlanda berjalan sampai Desember 2024. Para anggota dan pengurus lalu menggelar rapat. Dan melakukan PAW perubahan pengurus.

Pada Desember 2024 itu, Hotman naik menjadi Ketua Harian. Kemudian nama Asnawi masuk sebagai Wakil Ketua. Per Desember itu juga Ade Erlanda mengundurkan diri dari ketua PPTB. Lalu terjadilah musyawarah anggota pada 20 Januari 2025. Terpilih lah Asnawi sebagai ketua.

Sebelum PPTB, ada nama asosiasi pengusah Batubara. Namanya APBI. Singkatan dari Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia. Ketuanya juga Ade Erlanda.

Nah…

Ketika PPTB hendak mendaftarkan diri ke Kumham. Rupanya organisasi ini memiliki kesamaan kepengurusan dengan APBI. Sehingga, PPTB tak bisa didaftarkan pada KemenkumHAM.

Nama APBI masih tetap eksis. Tapi kegiatannya tak ada. Sama sekali tak jalan. Karena kepengurusannya ada di Ade Erlanda, yang lebih memilih konsen memimpin PPTB.

Dipantau KPK

Keanggotaan PPTB terdiri dari pemilik IUP, Perusahaan pemilik izin usaha pertambangan, dan pemilik izin angkutan Batubara. Secara AD/ART, anggota kepengurusan adalah mereka yang punya salah satu izin usaha itu. Masa kepengurusan 4 tahun. Jika anda bukan pengusaha tambang, tentu tak bisa gabung PPTB. Aturan bicara begitu.

Pada tahun 2024, ketika angkutan Sungai untuk Batubara massiv dijalankan, disamping angkutan darat dihentikan, PPTB menunjuk beberapa orang sebagai koordinator. Mandat untuk koordinator yang mengurusi angkutan Batubara di Sungai ada pada Sapuan Ansori, anggota DPRD Provinsi Jambi. Wakil Koordinator adalah Junaidi.

“Sesuai AD/ART, pengurus PPTB adalah pengusaha Batubara. Itu saja,”ujar sumber.

PPTB juga lekat dengan Asosiasi Transportir Jambi (ATJ). Saat angkutan darat Batubara dibolehkan, PPTB bekerjasama dengan ATJ untuk mengatur pergerakan Batubara di jalanan umum. Belekangan, ATJ sempat dilaporkan ke Kejaksaan terkait pungutan yang diambil dari pengusaha Batubara. Pengurus ATJ telah diperiksa oleh Kejaksaan. Hingga saat ini, kasusnya masih bergulir.

KPK juga sempat menyoroti masalah pungutan ini. Dalam supervisi di Jambi, KPK tegas mengingatkan bahwa pungutan dalam bentuk apapun adalah korupsi.

Menyingkirnya Ade Erlanda dan mulai eksisnya Asnawi, masih banyak menyisakan misteri. Kiprah PPTB dalam dunia Batubara di Jambi ini menarik disimak. Pantau terus perkembangannya di Jambi Link.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network