Di tengah berkembangnya keresahan sebagian warga soal aktivitas pembangunan fasilitas pendukung batu bara di kawasan Aur Kenali, PT Sinar Anugerah Sukses (PT SAS) akhirnya memberikan penjelasan.
Pihak perusahaan menyatakan seluruh kegiatan mereka telah mengacu pada dokumen Amdal dan mendapat Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) dari Kementerian ATR/BPN.
“Semua kegiatan kami sudah sesuai dengan perizinan dan ketentuan yang berlaku,” ujar Ibnu Ziyadi, Humas PT SAS.
Ibnu mengungkapkan bahwa PT SAS sudah melakukan sosialisasi sebanyak tiga kali kepada masyarakat sekitar. Namun, adanya pergantian kepemimpinan di tingkat RT membuat komunikasi tidak sepenuhnya tersampaikan.
“Beberapa hari sebelum aksi, kami sudah bertemu warga dan menjelaskan konsep pembangunan. Tapi karena ada pergantian Ketua RT, kami maklumi. Sosialisasi akan kami agendakan ulang agar semua pihak memahami dengan utuh,” jelasnya.
Terkait tudingan penimbunan rawa, PT SAS secara tegas membantah hal tersebut. Justru, menurut Ibnu, pihak perusahaan merancang embung sebagai pengendali banjir di kawasan itu.
“Kami tidak menimbun rawa seperti yang diberitakan. Sebaliknya, sedimentasi di area itu sudah berlebihan. Kami ingin menjadikannya embung agar dapat menampung air hujan dan mengurangi potensi banjir,” katanya.
Dalam proses pembangunan, PT SAS menegaskan komitmennya untuk tetap mengakomodasi masukan masyarakat dan mengutamakan aspek sosial-lingkungan.
“Kami terbuka terhadap semua keluhan warga. Prinsip kami adalah membangun dengan tetap mengedepankan keberlanjutan, baik dari sisi lingkungan maupun sosial,” ujar Ibnu.
Menanggapi perdebatan soal Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Jambi, Ibnu menilai hal tersebut lebih sebagai perbedaan tafsir ruang, bukan pelanggaran.
Sebagai dasar hukum, perusahaan telah mengantongi PKKPR dari Kementerian ATR/BPN, yang menjadi legitimasi utama kegiatan pembangunan mereka.
“Tambang kami berada di Kabupaten Sarolangun, sekitar 108 kilometer dari lokasi pembangunan ini. Di Aur Kenali, kami hanya membangun fasilitas pendukung. Bukan tambang,” pungkasnya.
PT SAS berharap suasana kondusif dapat terus terjaga. Pihaknya menyatakan siap berdialog dengan masyarakat, menyelesaikan perbedaan secara terbuka, dan menjalankan pembangunan dengan prinsip kolaboratif dan berkelanjutan. Ia berharap iklim investasi bisa terus dijaga dengan baik.(*)
Add new comment