Nama CV Graha Cipta Karya mungkin belum terlalu familiar di telinga publik. Tapi, di dunia pengadaan proyek pemerintah, terutama di Kabupaten Sarolangun, nama ini sedang hangat dibicarakan.
Perusahaan ini baru saja memenangkan tender proyek “Renovasi dan Penambahan Ruang Puskesmas Mersip” di Kecamatan Limun. Nilai proyeknya tak main-main, mencapai Rp 2 miliar.
Tender dimulai 20 Juni 2025. Tapi, SBU (Sertifikat Badan Usaha) untuk konstruksi gedung kesehatan, kode BG005, baru diterbitkan tiga hari kemudian, tepat pada tanggal 23 Juni 2025. Ironisnya, tanggal itu juga menjadi hari pertama dimulainya masa unggah dokumen penawaran, yakni 23 Juni pukul 12.00 hingga 26 Juni pukul 12.00.
Apakah ini kebetulan?
Atau bagian dari skenario yang sudah dirancang sejak awal?


Berdasarkan data AHU Kemenkumham, CV Graha Cipta Karya resmi berdiri pada 18 Januari 2021, dengan nomor AHU-0002289-AH.01.15 TAHUN 2021. Dalam sistem LPJK, perusahaan ini baru memperoleh SBU BG005 Konstruksi Gedung Kesehatan dari ASPEKNAS tanggal 23 Juni 2025, hari yang sama dengan jadwal awal unggah dokumen tender.
Lebih lanjut, perusahaan ini tercatat memiliki dua SBU lain yang sudah dicabut:
No | Kode SBU | Bidang | Status | Berlaku | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
1 | BG001 | Konstruksi Gedung Hunian | Pencabutan | 17 Juli 2023 – 16 Juli 2026 | ASPEKNAS |
2 | BG004 | Konstruksi Gedung Perbelanjaan | Pencabutan | 8 Mei 2023 – 7 Mei 2026 | ASPEKNAS |
Dua SBU dicabut. Satu diterbitkan saat tender berlangsung. Mungkin ini yang disebut, keajaiban administrasi. Ini menunjukkan mereka punya rekam jejak penuh persoalan.
Lebih menarik lagi saat kita tengok daftar tenaga kerja inti yang terdaftar di LPJK. CV Graha Cipta Karya hanya mencantumkan tiga nama:
- Sri Wahyuni – Kualifikasi SI03
- Abdullatif – Kualifikasi SI01
- Fatra Lanti – Kualifikasi SI03
Kami sedang menelusuri lebih lanjut kapasitas dan kompetensi tiga tenaga kerja ini. Apakah mereka benar-benar memiliki pengalaman dan keahlian di bidang pembangunan fasilitas kesehatan? Ataukah ini sekadar formalitas?
Kami juga menelusuri riwayat proyek yang penah dikerjakan. Perusahaan ini sebelumnya diketahui mengerjakan proyek Jalan Lingkungan Dusun Ulu ke Dusun Tanjung Pasir di Batanghari tahun 2023 dengan nilai kontrak Rp276 juta.
Juga proyek peningkatan jalan 500 meter di Desa Kota Kandis – Tri Mulya, Tanjab Timur dengan nilai Rp1,7 miliar pada tahun 2022. Kedua proyek tersebut berjalan, tapi belum ada dokumentasi evaluasi akhir yang bisa dijadikan tolok ukur kualitas kerja.
Kini, mereka naik kelas. Mengerjakan gedung layanan kesehatan yang langsung menyentuh urusan hidup dan mati warga pedalaman Sarolangun.
Dengan jumlah peserta yang hanya tiga dan dua lainnya digugurkan karena alasan administratif, publik berhak curiga. Apalagi jika semua syarat utama, yakni SBU, personel, legalitas berkumpul dalam satu garis waktu yang sangat... sinkron.
Mungkin memang CV Graha Cipta Karya sedang beruntung. Atau mungkin... sistem yang sedang tidak beruntung. Kita lihat saja nanti bagaimana kualitas pembangunan Puskesmas Mersip ini. Tapi yang jelas, dokumen tidak pernah bohong.(*)
Add new comment