Proyek Jalan Bermasalah

Menelisik PT Arka Jaya Konstruksi dan Rekam Jejak Proyeknya

Aroma kejanggalan muncul dari tender Penanganan Jalan Simpang Pauh Menang – Tanah Abang di Kabupaten Merangin senilai sekitar Rp 2,1 miliar. Dari tujuh peserta yang mendaftar, hanya Arka Jaya Konstruksi yang memasukkan penawaran.

Harga penawarannya Rp 2.090.068.000,10. Hanya Rp 8,14 juta lebih rendah dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Dan langsung diterima. Fenomena “penawar tunggal” ini membuat perusahaan melenggang mulus tanpa kompetitor. Ini menimbulkan spekulasi mengenai dugaan lelang kondangan.

BPK RI Temukan Kekurangan Volume Rp 1 Miliar di Proyek Jalan CV Keisha, Publik Desak APH Turun Tangan

Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI 2025 soal kekurangan volume Rp1,03 miliar pada proyek Pengaspalan Jalan Dalam Kota Sarolangun memicu reaksi deras dari warganet. Di media sosial, berbagai komentar bermunculan, mulai dari sindiran pahit hingga desakan agar aparat penegak hukum segera bergerak.

Seorang warganet bernama Muhammad Nabiil menuliskan panjang lebar pengalaman getir dunia kontraktor. Ia menyebut bisnis konstruksi kini sarat risiko dan rawan jerat hukum.

Audit BPK 2025: Kekurangan Volume Proyek Jalan di Sarolangun oleh CV Keisha Tembus Rp 1 M

Proyek pengaspalan jalan dalam Kota Sarolangun senilai Rp7,57 miliar yang semestinya jadi urat nadi mobilitas warga, justru menyisakan lubang keuangan. Audit BPK RI 2025 menguak fakta mencengangkan, volume pekerjaan berkurang lebih dari Rp1 miliar. Padahal proyek sudah dibayar penuh. CV Keisha, satu-satunya peserta yang berani masuk tender, kini jadi sorotan. Bukan karena prestasi, melainkan karena meninggalkan jejak defisit kualitas di atas aspal.

***