Usai Menang di Jaringan Perpipaan di Tebo, CV Sekundang "Kunci" Kemenangan di Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah Unit Nyogan Muaro Jambi Rp 1,1 M

WIB
IST

CV Sekundang, perusahaan yang mencantumkan alamatnya di Jalan Belibis RT.058 Jelutung Kota Jambi, rupanya bukan kaleng-kaleng. Mereka ini benar-benar sakti. Terbukti, CV Sekundang kembali mengunci proyek strategis Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah Unit Nyogan (DAK) di Kabupaten Muaro Jambi. Tentu saja dengan nilai negosiasi Rp 1,137 miliar.

Beberapa pekan lalu, CV Sekundang juga sukses menjadi pemenang tender pengadaan dan pemasangan jaringan perpipaan PDAM Unit Teluk Singkawang di Kabupaten Tebo. Nilai proyeknya Rp 2,958 miliar. Berikut rinciannya:

Muaro Jambi:

  • Nama Tender: Pengembangan Jaringan Distribusi dan SR Unit Nyogan (DAK)
  • Pagu: Rp 1.150.000.000
  • Pemenang: CV Sekundang
  • Harga Negosiasi: Rp 1.137.031.854
  • Jumlah peserta: 21 pendaftar
  • Alamat: Jl. Belibis RT 058 Jelutung, Kota Jambi

Tebo:

  • Nama Tender: Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan PDAM Teluk Singkawang
  • HPS: Rp 3.002.998.023
  • Harga Penawaran Menang: Rp 2.958.209.901
  • Jumlah peserta: 18 pendaftar
  • Selisih dengan HPS: ± Rp 44 juta

Di Muaro Jambi, lebih dari 20 perusahaan mendaftar. Kala kotak penawaran dibuka, terjejak hanya dua perusahaan yang benar-benar serius memasukkan penawaran. Yakni CV Sekundang dan CV Kinara. Pokja menggugurkan CV Kirana dengan alasan tidak memenuhi syarat kualifikasi. Artinya, CV Sekundang menang hanya dengan menyingkirkan satu pesaing.

Dari sisi LPSE, semua tahapan tertata. Dokumen RUP ada, metode pengadaan sesuai, nilai penawaran CV Sekundang terkoreksi Rp 1.137.031.854. Namun, sistem ini bekerja dengan mekanisme gugur. Artinya, sekali peserta lain gagal, pemenang tunggal otomatis menang.

Kita lanjut ke Tebo. Di sana, CV Sekundang berkompetisi dengan 18 peserta tender. Lebih parah dari Muaro Jambi, di sini, ketika fase penawaran dimulai, hanya CV Sekundang yang memasukkan penawaran. Yang lain tidak ikut menawar. Seakan-akan sudah gugur sebelum berperang. Mereka hanya seperti boneka yang hanya terpajang di panggung tender.

CV Sekundang menang tender di Tebo tanpa perlawanan

CV Sekundang mengajukan penawaran senilai Rp 2.958.376.401,43. Terkoreksi tanpa perubahan. Negosiasi hanya turun Rp 166.500, menjadi Rp 2.958.209.901,43. Turun tipis. Tender ini tidak menggunakan reverse auction. Rupanya, juga tak menggunakan reverse logic. Justru yang sepi peserta, malah jalan terus.

Sistem gugur dirancang untuk menjaring yang paling kompeten. Masalahnya, jika hanya satu yang maju dari 18 nama, apakah ini sistem pengadaan… atau?

Metode ini memang pascakualifikasi satu file. Namun justru itu titik krusialnya. Bila semua peserta mengundurkan diri secara diam-diam, bila hanya satu yang tahu pasti menang, bila negosiasi hampir tak menyentuh harga, maka di sinilah muncul kejanggalan.

Apakah CV Sekundang memang sekompeten itu? Ataukah ada keunggulan “tak kasat mata” yang membuat pesaing hanya tampil sebagai pelengkap formalitas?

Dua kemenangan ini juga menyisakan pola lain. Di Tebo, selisih dari HPS hanya sekitar Rp 44 juta (± 1,4%). Di Muaro Jambi, harga penawaran nyaris menyentuh batas HPS (hanya terpaut Rp 12 juta). Harga yang nyaris sempurna, di tengah persaingan sengit.

Terang saja, kondisi ini menimbulkan kecurigaan apakah CV Sekundang bermain cerdas dalam membaca HPS, atau bermain “terlalu dekat” dengan sumber penyusunan HPS?

Secara hukum, CV Sekundang sah sebagai pemenang. Tapi, ketika satu perusahaan memenangkan dua tender besar, dengan nilai miliaran, dalam waktu nyaris bersamaan, bagaimana proses evaluasi teknis di dua kabupaten ini?

Apakah personel, alat, dan SBU CV Sekundang cukup kuat untuk menangani dua proyek besar sekaligus?

Dan apakah panitia pelaksana di dua lokasi ini pernah mengecek capacity planning perusahaan secara aktual?(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.